Mewaspadai Bisikan Syaithan (1)



Mahad Al-Faruq
Di dalam salah satu ayat Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman (artinya) : 

“(Iblis) berkata : “Berikanlah aku waktu tangguh (untuk menyesatkan manusia) sampai mereka (manusia) dibangkitkan (pada hari kiamat). (Allah) berkata : “Sesungguhnya engkau diberi waktu tangguh. (Iblis) berkata : ” Karena Engkau telah menentukan aku tersesat maka sungguh aku akan benar-benar menghalangi mereka (manusia) dari jalan-Mu yang lurus. Lalu aku akan benar-benar mendatangi mereka dari arah depan, belakang, sebelah kanan, dan sebelah kiri, lantas Engkau tidak mendapati kebanyakan mereka bersyukur (kepada-Mu).” [Al A'raaf : 14-17]. Para pembaca yang semoga dirahmati oleh Allah, bila kita memperhatikan ayat di atas maka kita bisa memetik pelajaran berharga, diantaranya : 

1.Iblis -la’natullahi ‘alaihi- diberi usia yang sangat panjang oleh Allah Ta’ala untuk menyesatkan anak cucu Adam ‘alaihis salaam sampai hari kebangkitan (hari kiamat). 
2.Iblis tidak ingin dirinya saja yang tersesat, sehingga ia berupaya keras untuk manusia juga tersesat dari jalan Allah. 
3.Iblis sangat bersemangat untuk memusuhi manusia yang berada di atas jalan Allah agar mereka menyimpang dari jalan tersebut. 
4.Iblis memiliki banyak cara untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah. 
5.Iblis memperkirakan bahwa kebanyakan manusia justru tersesat dari jalan Allah. Di dalam ayat yang lain, Allah berfirman (artinya): ” .. sungguh, bila Engkau beri aku waktu tangguh, niscaya aku akan benar-benar menyesatkan keturunannya (Nabi Adam) kecuali sebagian kecil saja.” [Al Israa' : 62] Lalu tepatkah dugaan Iblis tersebut? Allah Ta’ala berfirman (artinya) : ” Dan sungguh ia (syaithan) telah menyesatkan banyak orang di antara kalian. Apakah kalian tidak memikirkannya?” [Yaasiin : 62] Dia Ta’ala juga berfirman (artinya) : “Dan sungguh Iblis benar-benar membuktikan kebenaran dugaannya terhadap mereka (manusia). Maka mereka mengikutinya kecuali sebagian dari orang-orang beriman.” [Saba' : 20] Iblis Mengetahui Kelemahan Manusia. 
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda (artinya): “Tatkala Allah menciptakan bentuk Adam di surga (Al-Jannah), Allah membiarkannya sesuai kehendak-Nya. Lalu Iblis mengitari Adam dan mengamatinya. Tatkala ia tahu bahwa Adam memiliki rongga, maka ia tahu bahwa Adam dicipta dalam keadaan tidak memiliki kekuatan.” [H.R Muslim] 
Sebagian ulama menyebutkan makna hadits tersebut bahwa manusia –dirinya semata tanpa ada kekuatan dari Allah- tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi bisikan syaithan. Bisikan Syaithan Merupakan Sumber Kejelekan Syaikhul Islam rahimahullah berkata : “Bisikan syaithan merupakan sumber setiap kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Bisikan syaithan merupakan sumber seluruh kejelekan. Kapan pun seseorang diselamatkan dari kejelekan bisikan syaithan maka ia akan diselamatkan dari azab jahanam, azab kubur, kejelekan saat hidup atau mati dan kejelekan Al Masih Ad- Dajjal. Sesungguhnya seluruh kejelekan ini muncul karena adanya bisikan syaithan.” [Majmu' Fataawa, di nukil dari Inqadzul Muslimin hal. 25] 
Adapun proses terjadinya sebuah perbuatan jelek yang berawal dari bisikan syaithan adalah berikut ini : Bisikan syaithan untuk berbuat jelek —–> lintasan pikiran jelek —–> mengingat- ingat pikiran jelek tersebut —-> berniat jelek —-> berbuat jelek yang apabila sering di lakukan maka akan menjadi sebuah kebiasaan. [Disadur secara bebas dari Fawa'idul Fawa'id

Syaithan Bersemangat Untuk Membisikkan Kejelekan Kepada Seorang Muslim 

Dari Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu’anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda (artinya): “Bila tiba pagi hari maka Iblis mengerahkan bala tentaranya. Dia pun berkata : “Barangsiapa mampu menyesatkan seorang muslim hari ini maka aku akan memakaikan mahkota kepadanya.” Maka salah satu pasukannya berangkat lalu berkata : “Aku senantiasa membisikkan kejelekan kepada orang ini sampai dia menceraikan istrinya. ” Namun Iblis berkata : “Aku khawatir ia akan menikah lagi.”Lalu salah satu tentaranya yang lain datang dan berkata : “Aku akan senantiasa membisikkan kejelekan kepada orang ini sampai durhaka kepada kedua orang tuanya.” Namun Iblis berkata : “Hampir-hampir ia kembali berbakti kepada kedua orang tuanya”. Kemudian tentaranya yang lain datang dan berkata : “Aku senantiasa membisikkan kejelekan kepada orang ini sampai ia berbuat syirik kepada Allah.” Maka Iblis berkata : ” Engkaulah orangnya! Engkaulah orangnya! Lantas datang lagi tentara yang lain dan berkata : “Aku selalu membisikan kejelekan kepada orang ini sampai ia melakukan pembunuhan.” Maka Iblis berkata: “Engkaulah orangnya! Engkaulah orangnya!” Akhirnya Iblis menyematkan mahkota kepada pasukan tersebut.” [Ash Shahihah :1280] 

Golongan Syaithan Yang Membisikkan Kejelekkan Atau Gangguan Lain Kepada Seorang Muslim 

Syaithan yang menyesatkan manusia melalui bisikan jahat atau gangguan lain terdiri dari beberapa golongan : 
1) Qarin (syaithan pendamping) yang senantiasa menyertai seorang muslim Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda (artinya) : Tidaklah seorang pun diantara kalian melainkan telah ditetapkan bersamanya qarin dari kalangan jin” mereka (para sahabat) bertanya : “Demikian pula engkau, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab “Demikian pula aku. Hanya saja Allah telah menolongku untuk menghadapinya sampai ia pun masuk Islam. Tidaklah ia memerintahku kecuali sesuatu yang baik.” [H.R Muslim] 
2) Tentara Iblis yang berasal dari anak keturunannya. 
3) Para syaithan yang diutus oleh para penyihir dan dukun. 
4) Para syaithan yang menguasai orang-orang Islam karena orang- orang tersebut dianggap telah mengganggu mereka. 
5) Para syaithan yang menguasai orang-orang Islam karena jatuh cinta kepada orang-orang Islam tersebut. Golongan ini adalah syaithan pria yang jatuh cinta kepada wanita muslimah atau syaithan wanita yang jatuh cinta kepada pria muslim. 
6) Para syaithan yang “iseng” mengganggu manusia, seperti mengganggu anak-anak kecil atau orang-orang lanjut usia. [Disadur secara bebas dari Inqadzul Muslimin hal. 27-28] 

Sebab-sebab Syaithan Mampu Menguasai Manusia 

Sebab-sebab yang menjadikan syaithan mampu menguasai atau mengganggu manusia , diantaranya : 
1) Lalainya kalbu seseorang dari zikrullah. Allah Ta’ala berfirman : “Dan barangsiapa yang berpaling dari menyebut Ar-Rahman (Allah) maka Kami akan mendatangkan syaithan untuknya lalu menjadi teman yang akan selalu mendampinginya.” [Az-Zukhruf : 36] Syaikhul Islam rahimahullah berkata : “Dan syaithan itu membisikan kejelekan dan mundur dari membisikkan kejelekan tersebut. Bila seorang hamba berzikir kepada Allah maka syaithan akan mundur. Namun bila ia lalai dari zikrullah maka syaithan akan membisikkan kejelekan kepadanya. Atas dasar ini maka meninggalkan zikrullah merupakan sebab dan awal munculnya keyakinan yang batil dan keinginan yang rusak pada kalbu seseorang. Diantara bentuk zikrullah adalah membaca Al-Qur’an dan memahaminya.” [Majmu' Fataawa, dinukil dari Inqadzul Muslimin hal.14] 
2) Rasa cinta dan kerinduan syaithan pria kepada orang wanita atau syaithan wanita kepada orang pria. Syaikhul Islam rahimahullah berkata : “Dan jin kadang kala mencintai manusia sebagaimana manusia mencintai manusia lainnya. Hal itu sebagaimana seorang pria mencintai wanita atau wanita mencintai seorang pria, rindu dan membantu dengan berbagai cara. Bila jin itu mengetahui pasangannya berselingkuh dengan yang lainnya maka kadangkala jin tersebut membalasnya dengan pembunuhan atau selainnya. Ini semua memang nyata terjadi.” [An Nubuwwat, dinukil dari Inqadzul Muslimin hal.15] 
Asy-Syaikh Muhammad Al Imam hafizhahullah berkata :”Maka hendaknya bagi seorang muslim dan muslimah untuk bersemangat membaca zikir-zikir yang disyariatkan (agama) terutama zikir-zikir yang terkait dengan masuk kamar kecil atau saat akan bersenggama, sebab bertelanjang tanpa zikrullah (terlebih dahulu)merupakan salah satu sebab kecintaan jin kepada manusia.“ [Inqadzul Muslimin hal.15]. 
Bentuk-Bentuk Gangguan Syaithan Selain Bisikan Kejahatan: 
1. Perubahan bentuk syaithan/jin menjadi manusia atau hewan untuk mengganggu manusia. 2. Memukul tubuh manusia. 
3. Membakar. 
4. Menggiring manusia untuk mendatangi tempat-tempat sampah dengan anggapan membawa mereka ke taman yang indah. 
5. Mencuri harta manusia untuk diberikan kepada syaithan dari kalangan manusia. 
6. Menyembunyikan keberadaan manusia (menculik)
[Diringkas dari Inqadzul Muslimin hal. 68-70]. 
Wallahu a’lamu bish-shawaab 

Sumber :
http://darussalaf.or.id/stories.php?id=1995

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.