Tahukah Engkau Jalan Menuju Surga….




thalaq4
Dari Muadz bin Jabal radhiyallohu ‘anhu, dia berkata : Saya pernah bersama Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam dalam suatu perjalanan. Pada suatu pagi ketika kami sedang berjalan, aku berada didekat beliau, maka aku berkata : “Wahai Rosulullah kabarkanlah kepadaku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam Surga dan menjauhkan aku dari Neraka”.
Maka beliau bersabda : “Sungguh engkau telah bertanya kepadaku tentang perkarayang begitu besar akan tetapi akan terasa mudah bagi orang-orang yang dimudahkan oleh Alloh, engkau beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukannya dengan suatu apapun, engkau mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa dibulan Ramadhan dan melaksanakan ibadah haji.”
Kemudian beliau berkata : “Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebakan ? Berpuasa adalah perisai, sedekah dapat memadamkan dosa-dosa sebagaimana air dapat memadamkan api, demikian juga  sholat seseorang ditengah malam, kemudian beliau membacakan ayat, ‘…lambung-lambung mereka jauh dari tempat tidur mereka…’ hingga ‘..apa yang telah mereka kerjakan’ [QS. As-Sajdah ; 17]
Kemudian beliau bersabda : “Maukah aku tunjukkan urusan yang terpenting, tiang-tiang penyanggahnya, dan puncak tertingginya ?” Saya katakan : “Tentu wahai Rosulullah”. Maka beliau bersabda : “Urusan terpenting adalah Islam, tiang penopangnya adalah sholat sedangkan puncak tertingginya (atapnya) adalah jihad”.
Kemudian lanjutnya : “Maukah aku kabarkan kepadamu tentang kunci semua itu ?” Saya menjawab : “Tentu wahai Rosulullah”. Maka beliau memegang lidahnya, lalu bersabda : “Jagalah olehmu ini!” Aku bertanya : “Wahai Nabi Alloh, apakah kami akan disiksa dengan sebab perkataan yang kami ucapkan?”
Beliau menjawab : “ibumu kehilangan kamu ya Muadz, bukankah orang-orang itu tersungkur di Neraka diatas wajah-wajah mereka atau diatas hidung-hidung mereka, tidak lain disebabkan oleh ulah lisan-lisan mereka ?”
[HR. Tirmidzi, An-Nasa'i, Ibnu Majah, dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa']
Faedah yang terkandung dalam hadits ini :
1. Antusias para shahabat  untuk melakukan amalan-amalan yang dapat memasukkan ke dalam Surga dan menjauhkan dari Neraka, dan ini adalah perkara terpenting dalam pandangan mereka, oleh karena itu Muadz bin Jabal bertanya kepada Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam tentang suatu amalan yang dapat memasukkan ke dalam Surga dan menjauhkan dari Neraka.
2. Penetapan adanya Surga dan Neraka, dan keduanya saat ini sudah ada dan keduanya tidak akan sirna selama-lamanya.
3.  Penjelasan bahwa pertanyaan Muadz bin Jabal ini adalah pertanyaan yang begitu besar karena balasannya begitu besar, sedangkan balasan sesuai dengan kadar obyek yang dibalasnya. Oleh karena itu Rosulullah bersabda : “Sungguh engkau telah bertanya kepadaku tentang perkara yang begitu besar.” maksudnya adalah Muadz telah bertanya tentang amalan yang begitu besar dengan dalil balasan yang akan diperoleh dengan amalan tersebut. Kemudian Nabi menjelaskan bahwa perkara yang begitu agung ini ringan bagi orang-orang yang diberi kemudahan oleh Alloh. Maka dapat diambil faedah dari sini, bahwa semestinya seseorang bersandar kepada Alloh untuk memohon kemudahan dari-Nya dalam segenap urusannya dan semestinya kita pun mengetahui bahwa diantara sebab diberikannya kemudahan dari Alloh adalah bertaqwa kepada-Nya. Alloh ta’ala berfirman :
“Barangsiapa bertaqwa kepada Alloh, niscaya Alloh akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” QS. Ath-Thalaq ; 4
4. Bahwa perkara yang paling utama dan paling besar adalah TAUHIDULLAH (mentauhidkan Alloh) dan berlaku ikhlas untuk Alloh, berdasarkan sabdanya : “Engkau beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun.”
5. Arti pentingnya sholat karena Rosulullah telah menyebutkan rukun ini setelah kalimat Al-Ikhlas. Jika ada yang bertanya, “Mana syahadat yang kedua? Syahadat bahwa Muhammad adalah Rosulullah ?” Maka kita katakan syahadat ini sudah dimaklumi dari sabdanya : “Engkau beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukanNya dengan apapun juga.” Dan telah lewat penjelasan ttg hal itu.
6. Diantara faedahnya adalah mendahulukan zakat diatas puasa, karena ibadah ini lebih ditekankan.
7. Diantara faedahnya adalah mendahulukan ibadah puasa diatas haji, karena ibadah puasa dilakukan setiap tahun, beda halnya dengan haji, ibadah ini hanya diwajibkan satu kali dalam seumur hidup.
8. Diantara faedahnya adalah dalam kalimat ini terdapat isyarat tentang rukun Islam, yakni : “Engkau beribadah kepada Alloh dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, engkau mendirikan sholat, membayar zakat, berpuasa dibulan Ramadhan dan berhaji ke Baitullah.”
9. Diantara faedahnya adalah melontarkan pertanyaan kepada anak didik agar membuatnya tergugah, berdasarkan sabdanya : “Maukah aku tunjukkan kepadamu pintu-pintu kebaikan?”
10. Diantara faedahnya bahwa kebaikan memiliki pintu-pintu, dan pintu-pintu itu memiliki jalan masuk. Hadits ini semodel dengan sabda Rosulullah yang berbunyi: “Iman itu lebih dari 72 cabang.” [Hadits Shohih dikeluarkan oleh Muslim]
11. Diantara faedahnya adalah bahwa ibadah puasa sebagai perisai, yaitu yang menghalangi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia, main-main, ucapan dusta, dan kebodohan. Ibadah inipun merupakan perisai bagi seseorang dari siksa api neraka. Berdasarkan firman Alloh ‘azza wa jalla : “Puasa adalah untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.” [Hadits Shohih dikeluarkan oleh Bukhori]
12. Diantara faedahnya adalah keutamaan bersedekah berdasarkan sabda Rosulullah : “Bersedekah dapat memadamkan kesalahan sebagaimana air memadamkan api.”
13. Diantara faedahnya adalah bahwa sholatnya seseorang ditengah malam dapat memadamkan api kesalahan, berdasarkan sabda Nabi sholallohu ‘alaihi wasallam diatas, karena beliau membacakan firman-Nya :
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan sebagian rizqi yang Kami berikan kepada mereka. Seorangpun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka berupa perkara yang menyenangkan pandangan mata, sebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan.” QS. As-Sajdah ; 16-17
14. Diantara faedahnya adalah bahwa Nabi melontarkan permasalahan dengan bentuk pertanyaan untuk menarik perhatian orang yang diajak bicara.
15. Diantara faedahnya adalah bahwa urusan ini -yaitu urusan para makhluk- memiliki tiang penyanggah dan atap (bagian paling tinggi). Urusan paling penting adalah Islam. Tiang-tiangnya adalah Sholat sedangkan atapnya adalah jihad dijalan Alloh.
16. Diantara faedahnya adalah bahwa orang yang meninggalkan Sholat adalah kafir, berdasarkan sabda Nabi : “Tiang-tiang penyanggahnya adalah sholat.” dan telah dimaklumi, jika tiang-tiang itu runtuh, maka runtuh pula bangunan tersebut. Inilah pendapat terkuat berdasarkan kitab Alloh dan sunnah Rosulullah dan ucapan para shahabat.
17. Diantara faedahnya adalah bahwa jihad membawa ketinggian dan kemuliaan Islam, berdasarkan sabda Rosulullah : “Puncaknya adalah jihad.”
18. Diantara faedahnya adalah pokok dari semua itu adalah MENJAGA LISAN, berdasarkan sabda Rosulullah : “Maukah aku kabarkan padamu tentang pokok dari semua itu?” maka beliau memegang lidahnya seraya bersabda : “Tahanlah olehmu ini!”
19. Diantara faedahnya adalah bolehnya memberikan pelajaran dengan menggunakan isyarat, karena Nabi memegang lidahnya seraya bersabda :“Tahanlah olehmu ini!”
20. Diantara faedahnya adalah bahaya lisan terhadap diri seseorang, berdasarkan sabda Nabi : “Bukankah manusia tersungkur di Neraka diatas wajah-wajah mereka atau hidung-hidung mereka, tidak lain disebabkan ulah lisan-lisan mereka?”
21. Diantara faedahnya adalah Kehati-hatian dalam hal periwayatan hadits Nabi, karena perawi mengatakan : “Di atas wajah-wajah mereka atau di atas hidung-hidung mereka.” Ini menunjukkan sikap amanah sempurna dalam penukilan hadits.
Dan segala puji hanyalah bagi Alloh……
-dikutip dari Kitab Syarah  Al-Arbain An-Nawawiyah karya Syaikh Sholih Al-’Utsaimin ; penerbit Pustaka Ar Royyan-
Sumber: http://www.mahad-alfaruq.com/tahukah-engkau-jalan-menuju-surga/

Leave a Reply

Diberdayakan oleh Blogger.